Puisi merupakan salah satu karya sastra yang menyampaikan pesan melalui diksi serta pola tertulis. Puisi biasanya dibuat dengan menggunakan kata-kata yang indah dan diambil dari tema tertentu yang dibahas oleh penulis puisi.
Perlu diketahui, karya sastra yang terdiri dari beberapa jenis bait dan baris ini juga terbagi dalam menjadi dua macam yaitu puisi baru atau puisi modern dan puisi lama atau lebih dikenal dengan istilah puisi rakyat.
Pada artikel kali ini, kita akan mencoba membahas secara mendalam mengenai puisi rakyat
Daftar Isi
Pengertian Puisi Rakyat
Puisi rakyat adalah karya sastra rakyat dari warisan nenek moyang yang mempunyai nilai moral tertentu dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat.
Puisi rakyat juga menjadi jenis kesusastraan rakyat yang bentuknya sudah mempunyai ketentuan dan struktur.
Umumnya puisi rakyat terdiri dari beberapa kalimat, ada yang berdasarkan kepercayaan rakyat atau mantra dan rarakitan cerita rakyat, lemah tekanan suara, panjang pendek suku kata, panjang dan pendek suku kata, isi serta iramanya.
Puisi rakyat juga didefinisikan sebagai karya sastra turun temurun yang pengarangnya tidak diketahui secara pasti.
Hal ini dikarenakan puisi rakyat bergenre folklor lisan dan rangkaian praktik menjadi saranan penyebaran beragam tradisi budaya melalui mulut ke mulut. Sehingga untuk pengarang puisi lama ini tidak diketahui dengan jelas.
Menurut James Danandjaja, puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat yang telah mempunyai bentuk tertentu. Bentuk puisi rakyat ini berupa ungkapan atau pernyataan tradisional dengan kategori paparikan serta wawangsalan.
Kategori paparikan dibedakan menjadi dua yaitu kepercayaan rakyat atau mantra serta rarakitan cerita rakyat.
Lebih jelasnya, puisi rakyat berisi nilai-nilai yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat, dimana di dalamnya berisi pesan dan nilai-nilai dari warisan leluhur bangsa Indonesia.
Karakteristik Puisi Rakyat
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Repubil Indonesia (Kemendikbud), puisi rakyat memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu:
- Mempunyai bentuk yang tetap
- Memiliki jumlah kata per baris
- Terikat dengan jumlah baris per baitnya
- Mempunyai pengulangan rima atau bunyi akhir
Jika suatu teks puisi memiliki karakteristik-karakteristik seperti yang sudah disebutkan diatas, maka anda dapat memastikan dengan cukup yakin bahwa itu adalah sebuah puisi rakyat.
Unsur Puisi Rakyat
Puisi rakyat memiliki beberapa unsur yang biasanya digunakan untuk menyimpulkan isinya. Unsur-unsur tersebut antara lain adalah
- Makna
- Tema
- Pesan
Dibawah ini, kita akan membahas secara lebih rinci masing-masing unsur yang dapat ditemukan pada puisi rakyat.
Makna Puisi Rakyat
Makna atau isi dari puisi rakyat sebenarnya bisa diketahui jika pendengar atau pembacanya memahami kandungan kata yang ada di dalam puisi tersebut.
Kandungan kata di dalam puisi rakyat dapat dipahami dengan cukup mudah yaitu dengan melakukan penafsiran arti dari setiap kata dalam puisi rakyat yang biasanya memiliki makna konotasi.
Lebih rincinya, berikut beberapa langkah yang bisa digunakan untuk memahami makna dalam puisi rakyat, yaitu:
- Menemukan kata kunci atau keyword yang ada di setiap baris puisi, sebab keyword tersebut akan menjadi inti dari setiap baris puisi.
- Uraikan bait puisi ke dalam bentuk prosa atau parafrase.
- Lalu tafsirkan makna dari kata dalam puisi tersebut.
- Selanjutnya mengaitkan isi puisi dengan kehidupan nyata.
Ketika kalian mengikuti langkah-langkah diatas secara step-by-step, maka kalian akan mampu untuk mengartikan kata dan makna yang terkandung dalam suatu puisi rakyat.
Tema Puisi Rakyat
Tema atau topik puisi rakyat merupakan pokok permasalahan yang dibahas di dalam puisi dan berkaitan dengan bentuk permasalahan dalam kehidupan nyata.
Puisi rakyat memiliki tema yang cukup beragam mulai dari perjuangan, persahabatan, kemanusiaan, keagamaan, hingga kondisi alam.
Tema ini dapat kalian dapatkan dan pahami dengan cara mendengarkan secara seksama kata-kata serta makna yang terkandung dari puisi rakyat tersebut.
Pesan Puisi Rakyat
Unsur pesan dalam puisi rakyat merupakan sebuah kesan atau amanat yang dapat diterima pembaca puisi rakyat tersebut.
Penyampaian pesan atau amanat puisi rakyat ini berkaitan dengan cara pandang para pembaca pada sesuatu, namun tidak lepas dari isi serta tema puisi yang dibahas oleh penulis puisi rakyat tersebut.
Jenis Puisi Rakyat
Puisi rakyat termasuk jenis sastra yang memiliki banyak macam dan bentuk, sesuai dengan daerah dan budayanya. Bentuk-bentuk tersebut antara lain dalah
- Pantun
- Gurindam
- Syair
- Matra
- Peribahasa
- Pepatah
- Bidal
- Seloka
Dibawah ini, kita akan mencoba membahas secara lebih rinci mengenai setiap jenis puisi rakyat yang sudah dijabarkan diatas
Pantun
Pantun berasal dari bahasa Minangkabau yaitu panuntun yang memiliki arti penuntun. Pantun sering digunakan untuk menjalin pergaulan di masyarakat.
Karya sastra pantun memiliki beberapa ciri-ciri khusus yang mudah diidentifikasi yakni:
- Ada sampiran, yang ada di baris pertama dan kedua.
- Ada isi, yang terdapat pada baris ketiga dan keempat.
- Terdiri atas empat baris di setiap baitnya.
- Setiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
- Bersajad a-b-a-b.
Bila dilihat dari isinya, pantun juga terdiri dari beberapa jenis yaitu pantun anak, pantun muda mudi, pantun nasehat, pantun jenaka, serta pantun teka-teki.
Gurindam
Gurindam merupakan salah satu jenis puisi lama yang berasal dari Tamil, India. Gurindam memiliki isi yang berupa nasihat dengan aturan setiap baitnya terdiri atas 2 baris dan bersajad a-a. Puisi lama ini juga mengandung petuah ajakan bagi para pendengarnya.
Syair
Syair merupakan salah satu puisi rakyat yang berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya agama Islam ke Indonesia.
Istilah syair berasal dari bahasa Arab yaitu Syu’ur atau Syi’ir yang bermakna perasaan menyadari. Seiring perkembangannya syair terus mengalami perubahan dan modifikasi sehingga tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair dari Arab, melainkan menjadi khas Melayu.
Salah satu penyair yang memiliki peran besar dalam membentuk syair khas Melayu ialah Hamzah Fansuri dengan berbagai karyanya seperti Syair Burung Pingai, Syair Perahu, Syair Sidang Fakir hingga Syair Dagang.
Syair juga memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:
- Setiap baitnya terdiri dari empat baris.
- Setiap baris terdiri atas 8 sampai 14 suku kata.
- Semua barisnya adalah isi.
- Bersajak a-a-a-a.
- Bahasa yang digunakan biasanya berbentuk kiasan.
Jika kalian menemukan karya sastra yang memiliki ciri-ciri diatas, maka kalian dapat menyimpulkan bahwa itu kemungkinan besar adalah sebuah Syair.
Mantra
Mantra merupakan jenis puisi lama yang sering digunakan dengan hal-hal yang sifatnya ghaib atau mistis. Untuk itu, mantra berima dan berirama pasti memiliki sifat yang sangat misterius.
Mantra biasanya menggunakan gaya bahasa metafora yang sifatnya esoferik yakni bahasa yang khusus digunakan diantara pembicara dan lawan bicaranya.
Peribahasa Atau Pepatah
Peribahasa atau pepatah merupakan salah satu kelompok kata atau kalimat yang menyatakan maksud, keadaan atau hal yang mengungkapkan tentang tingkah laku, perbuatan ataupun hal lainnya yang berkaitan dengan seseorang.
Bidal
Bidal merupakan jenis puisi lama yang berbentuk peribahasa dalam sastra Melayu lama. jenis puisi lama ini kebanyakan berisi peringatan, sindiran, nasihat serta lainnya. Bidal juga memiliki arti irama, rima dan lugas.
Ciri-ciri puisi lama ini ialah memiliki kalimat singkat dengan makna kiasan atau figuratif, memiliki tujuan menangkis, menyindir atau menyanggah suatu kejadian atau situasi tertentu.
Selain itu, Bidal juga kerap dibuat sebagai bentuk sindiran yang mengungkapkan pikiran ataupun perasaan pengarang secara tidak langsung.
Seloka
Seloka merupakan puisi lama yang berkaitan dengan puisi Melayu. Selako umumnya terdiri dari satu bait atau lebih yang masih terkait. Jenis puisi lama ini biasanya berisi sindiran, ejakan atau senda gurau yang diungkapkan dalam sebuah perumpamaan.
Seloka biasanya ditulis empat baris yang memakai bentuk seperti pantun atau syair, namun ada juga yang ditulis lebih dari empat baris..
Selain beberapa jenis puisi lama yang telah disebutkan di atas, sebenarnya masih banyak sekali jenis puisi lama yang bisa dipelajari seperti karmina hingga talibun.
Demikianlah, semoga ulasan di atas dapat bermanfaat dan menjadi referensi bacaan tambahan bagi Anda semua.
- Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Karya Sastra - Januari 28, 2021
- Kalimat Persuasif: Pengertian, Ciri, Fungsi, dan Jenisnya - Januari 27, 2021
- Surat Izin Sakit: Cara Menulis yang Benar beserta Contohnya - Januari 27, 2021