Emas sejak zaman dahulu sudah menjadi komoditas berharga bagi umat manusia. Emas umumnya digunakan sebagai media pertukaran dalam perdagangan dan barter.
Emas juga kerap dijadikan perhiasan, dijadikan alat untuk menyimpan nilai (store of value) atau dipergunakan sebagai investasi. Semua ini disebabkan oleh nilai emas yang cenderung stabil bahkan meningkat seiring dengan waktu.
Selain karena rupanya yang berkilau, emas juga memiliki karakteristik-karakteristik tertentu yang berkontribusi pada tingginya nilai tukar komoditas ini. Karakteristik emas antara lain adalah tahan terhadap asam, mudah menghantarkan listrik, tahan terhadap korosi, dan dapat digunakan sebagai implan medis karena sifatnya yang inert.
Karena nilainya yang sangat tinggi, penambangan dan perdagangan emas dapat menjadi salah satu sumber devisa utama suatu negara. Berikut ini adalah 10 negara dengan produksi emas terbesar di dunia
Daftar Isi
10. Ghana (101.8 Ton)
Ghana adalah produsen emas terbesar ke dua di benua Afrika, sebentar lagi, Ghana dapat menyalip Afrika Selatan sebagai produsen emas terbesar jika kapasitas produksinya terus bertumbuh.
Ghana merupakan negara yang dikaruniai banyak sumber daya alam yang antara lain adalah emas, batuan, dan mineral-mineral industri. Sehingga perekonomian Ghana cenderung ditopang oleh industri sektor primer ekstraktif dan sekunder manufaktur.
Pada tahun 2018, produksi emas bullion Ghana meningkat 1/10 ton dan berkontribusi sebanyak 20% terhadap total ekspor negara Afrika ini.
9. Meksiko (121.6 Ton)
Meksiko merupakan salah satu negara produsen emas terbesar di Benua Amerika, setelah Peru, Canada, dan Amerika Serikat. Namun, selama tiga tahun terakhir, Meksiko mengalami penurunan produksi sekitar 4% tiap tahunnya. Meskipun begitu, Meksiko tetap merupakan pemain yang besar dalam industri penambangan emas.
Produksi emas Meksiko meningkat drastis dari 50.8 ton di tahun 2008, hingga 121.6 ton pada tahun 2018. Kenaikan ini disebabkan oleh iklim regulasi dan bisnis Meksiko yang relatif murah dan memudahkan investor asing untuk menjalankan usaha.
8. Afrika Selatan (123.5 Ton)
Meskipun Afrika Selatan merupakan negara yang sangat terkenal akan produksi emas dan logam mulia lainnya, sekarang Afrika Selatan hanya menempati peringkat ke delapan. Penurunan ini disebabkan oleh laju produksi yang stagnan bahkan menurun semenjak tahun 2008.
Produksi yang menurun ditenggarai disebabkan oleh biaya listrik dan pekerja yang terus meningkat, sehingga para investor memilih negara lain untuk membangun tambang emas. Meskipun begitu, Afrika Selatan tetap memiliki tambang emas terdalam di dunia yaitu tambang Mponeng yang memiliki kedalaman 2.5 mil menembus kerak bumi.
7. Peru (155.4 Ton)
Pertambangan emas memiliki peran yang sangat besar bagi perekonomian peru. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui ini menyumbang sekitar 28% dari output ekonomi negara tersebut.
Meskipun begitu, semenjak tiga tahun terakhir, Peru mengalami penurunan produksi emas. Penurunan ini disebabkan oleh penertiban aktivitas penambangan illegal di wilayah La Pampa dan sekitarnya serta penemuan emas berkualitas lebih rendah di beberapa tambang yang sudah ada.
6. Indonesia (190 Ton)
Indonesia merupakan negara penghasil emas terbesar di Asia Tenggara dan kedua terbesar di Asia setelah China. Pada tahun 2018, produksi emas Indonesia meningkat sebanyak 36 ton menjadi 190 ton.
Mayoritas pertumbuhan produksi ini didorong oleh tambang emas Grasberg di Papua yang sekarang dikelola oleh Freeport McMoran. Tambang ini menyumbang sekitar 40% dari total produksi emas Indonesia.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga sedang menggarap perbaikan kebijakan perpajakan dan lingkungan yang selama ini tengah menyebabkan ketidakpastian dalam industri ekstraksi komoditas, termasuk emas.
5. Canada (193 Ton)
Canada merupakan negara produsen emas terbesar kedua di benua Amerika, setelah Amerika Serikat. Pada tahun 2018, Canada mencatatkan pertumbuhan produksi sebanyak 17 ton sehingga total produksi menyentuh 193 ton.
Baru-baru ini, ditemukan ladang emas baru di British Columbia oleh perusahaan Seabridge Gold. Sehingga, diprediksi bahwa di masa yang akan datang, Canada akan mengalami peningkatan produksi yang signifikan dan berkelanjutan.
4. Amerika Serikat (253.2 Ton)
Amerika Serikat merupakan negara dengan produksi emas terbesar di benua Amerika. Pada tahun 2018, produksi emas bertumbuh sekitar 10% sehingga total produksi menjadi 253.2 ton.
Peningkatan produksi ini didukung oleh ekspansi dan penemuan emas berkualitas lebih tinggi di tambang Newmont, Nevada. Ternyata, 78% emas yang diproduksi oleh Amerika Serikat berasal dari negara bagian Nevada.
Emas di Amerika Serikat umumnya diasosiasikan dengan kota-kota emas di daerah Yukon Alaska atau di California pada zaman-zaman wild west. Pada saat itu, banyak penambang Amerika yang bermigrasi ke daerah-daerah tersebut dan menciptakan fenomena boomtown karena mengejar gold rush.
Namun, sekarang daerah-daerah tersebut sudah bukan merupakan kontributor signifikan terhadap produksi emas Amerika Serikat.
3. Rusia (281.5 Ton)
Rusia merupakan negara dengan produksi emas terbesar di benua Eropa. Pada tahun 2018, Rusia membukukan peningkatan produksi sebesar 11 ton sehingga produksi totalnya menjadi 281.5 ton.
Lebih dari 83% emas di negara-negara Eropa berasal dari aktivitas penambangan di Rusia. Jumlah ini diprediksi akan bertambah seiring fokus dari pemerintah Rusia untuk mengembangkan industri emasnya.
Ternyata, mayoritas emas yang diproduksi Rusia dibeli oleh negaranya sendiri. Tercatat bahwa pemerintah Rusia rutin membeli sekitar 2/3 dari total produksi emas dalam negri.
2. Australia (312.2 Ton)
Australia merupakan negara dengan produksi emas terbesar di benua Oseania. Pada tahun 2018, Australia membukukan pertumbuhan produksi sebanyak 6% sehingga produksi totalnya mencapai 312.2 ton.
Jika produksi emas Australia dapat terus bertumbuh, maka besar kemungkinan Australia dapat menyalip China yang sekarang ini menempati posisi produsen emas terbesar di dunia.
1. China (399.7 Ton)
China sudah menjadi negara dengan produksi emas terbesar di dunia sejak lama. Namun, beberapa tahun belakangan ini, China mengalami serangkaian penurunan produksi pada tambang-tambang emasnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa di masa yang akan datang, China akan disalip oleh Rusia dan Australia sebagai produsen emas terbesar di dunia.
Penurunan produksi ini disebabkan oleh penerbitan regulasi pencemaran lingkungan yang semakin ketat oleh pemerintah China. Banyak tambang yang menggunakan sianida ditutup atau dipaksa untuk mengurangi produksinya agar tidak mencemari lingkungan.
Sumber: US Geological Survey
- Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Karya Sastra - Januari 28, 2021
- Kalimat Persuasif: Pengertian, Ciri, Fungsi, dan Jenisnya - Januari 27, 2021
- Surat Izin Sakit: Cara Menulis yang Benar beserta Contohnya - Januari 27, 2021