Batu bara memegang peranan yang sangat penting dalam tatanan energi dunia, lebih dari 40% listrik di dunia dihasilkan oleh pembangkit listrik yang membakar batu bara. Tidak lama lagi, batu bara akan menggantikan minyak bumi sebagai sumber energi utama bagi negara-negara di seluruh dunia.
Batu bara banyak digunakan sebagai sumber energi karena tersedia dalam jumlah banyak dan di berbagai tempat, serta harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan sumber energi lainnya.
Meskipun sumber daya alam yang dapat diperbarui seperti air, angin dan matahari semakin merajalela, keuntungan-keuntungan ini masih memastikan dominasi batu bara pada pasar energi global.
Batu bara tergolong sebagai sumber daya yang tidak dapat diperbarui, namun, persediaan batu bara di dunia masih sangat banyak. Perkiraan terakhir menyatakan bahwa persediaan batu bara di perut bumi berkisar pada angka 869 milyar ton.
Berdasarkan data ini, stok batu bara diprediksi akan tahan 115 tahun lebih lama dibandingkan dengan stok minyak dan gas jika digunakan secara terus menerus.
Kurang lebih 90% pasokan batu bara dunia diproduksi oleh 10 negara berikut ini
Daftar Isi
10. Kazakhstan (111.1 Juta Ton)
Pada tahun 2018, Kazakhstan menghasilkan 111.1 juta ton batu bara, menempatkannya pada peringkat 10. Batu bara memang memiliki kedudukan yang cukup penting dalam negara Asia Tengah ini.
Diketahui bahwa 85% listrik yang dihasilkan di Kazakhstan dipasok oleh pembangkit bertenaga batu bara. Kebutuhan domestik yang cukup besar ini mampu dipenuhi oleh lebih dari 400 tambang yang tersebar di seantero negara.
9. Polandia (127.1 Juta Ton)
Polandia merupakan negara dengan produksi batu bara terbesar kedua di Eropa jika Rusia tidak dihitung sebagai negara Eropa. Pada tahun 2018, negara ini memproduksi 127 juta ton batu bara untuk kebutuhan domestik dan ekspor.
Meskipun pernah menjadi eksportir batu bara kelas dunia, batu bara Polandia sekarang lebih banyak dikonsumsi dalam negri untuk kebutuhan membangkitkan listrik dan industri.
Diketahui bahwa batu bara menyumbang 55% dari total penggunaan energi dan 75% dari total pembangkitan listrik di negara ini.
Sebagian besar tambang batu bara Polandia berada di daerah Upper Silesia. Tambang yang cukup terkenal adalah Marcel, Zofiowka, serta tambang terbesar di Polandia yang dibangun oleh pemerintahan komunis, 1 Maja.
8. Jerman (175.1 Juta Ton)
Jerman merupakan salah satu negara pertama, selain Inggris, yang memanfaatkan batu bara untuk mendongkrak industri manufakturnya. Peninggalan zaman batu bara jerman dapat kita lihat pada daerah industri berat di tepian sungai Ruhr.
Meski sudah mulai meninggalkan batu bara, Jerman tetap merupakan negara dengan produksi batu bara terbesar kedua di Eropa dan ke delapan di dunia. Pada tahun 2018, Jerman memproduksi 175 juta ton batu bara untuk pasar domestiknya.
Namun, diperkirakan Jerman akan terus mengalami penurunan produksi batu bara seiring dengan penutupan tambang-tambang disana dan pemanfaatan energi angin dan matahari yang lebih meluas sebagai sumber energi listrik terbarukan.
7. Afrika Selatan (252.3 Juta Ton)
Afrika Selatan merupakan negara dengan produksi batu bara paling besar di Afrika. Pada tahun 2018, negara ini memproduksi sekitar 252.3 juta ton batu bara.
Batu bara memegang peranan yang sangat penting dalam strategi energi Afrika Selatan. Diperkirakan bahwa 90% listrik negara ini dipasok oleh pembangkit listrik bertenaga batu bara. Oleh karena itu, permintaan domestik bagi batu bara pun tergolong cukup tinggi.
Namun, permintaan dalam negri ini jika dibandingkan dengan produksi batu bara Afrika Selatan tergolong cukup kecil. Hal ini memaksa Afrika Selatan untuk menjual batu baranya keluar negri.
6. Rusia (411.2 Juta Ton)
Rusia merupakan negara dengan produksi batu bara terbesar di Eropa, mengalahkan Jerman. Pada tahun 2018, Rusia memproduksi sekitar 411 juta ton batu bara, yang mana 80% nya adalah steam coal dan sisanya coking coal.
Perbedaan mendasar dari dua jenis batu bara tersebut adalah fungsinya, steam coal umumnya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik sedangkan coking coal umumnya digunakan untuk menyalakan tungku-tungku di pabrik pengolahan besi menjadi baja.
Rusia merupakan negara pengekspor batu bara ketiga terbesar di dunia, setelah Australia dan Indonesia. Pada tahun 2016, negara ini mengekspor sekitar 165 juta ton batu bara. Dengan cadangan batu bara Rusia yang masih banyak, diprediksi angka ini akan terus bertambah.
5. Indonesia (461 Juta Ton)
Indonesia merupakan negara dengan produksi batu bara terbesar di Asia Tenggara, dan terbesar ke tiga di Asia. Pada tahun 2018, Indonesia memproduksi 461 juta ton batu bara, sedikit dibawah Australia.
Meskipun batu bara menyumbang 44% dari total energi listrik Indonesia, permintaan domestik baik itu dari industri maupun pembangkit listrik tidak terlalu tinggi, sehingga Indonesia bisa berfokus pada ekspor batu bara.
Indonesia merupakan negara pengekspor batu bara terbesar ke dua di dunia, setelah Australia. Pada tahun 2016, Indonesia menjual sekitar 369 juta ton batu bara ke pasar luar negri.
Mayoritas batu bara Indonesia diproduksi di pulau Kalimantan dan pulau Sumatera. Tambang-tambang besar Indonesia dikuasai perusahaan-perusahaan swasta seperti PT. Bukit Asam di Sumatera, PT. Adaro Energy di Kalimantan, dan PT. Bumi Resources di Kalimantan.
4. Australia (481 Juta Ton)
Australia merupakan negara dengan produksi batu bara terbesar di Oseania, dan terbesar ke empat di dunia. Pada tahun 2018, Australia memproduksi sekitar 481 juta ton batu bara yang mayoritasnya dijual ke luar negri.
Australia merupakan negara pengekspor batu bara paling banyak di dunia. Pada tahun 2016, Australia mengekspor sekitar 391 juta ton batu bara. Aktivitas perdagangan ini menghasilkan keuntungan yang sangat besar bagi pemerintah Australia dalam bentuk devisa.
Tercatat, Australia memiliki lebih dari 100 tambang batu bara swasta yang menyumbang 74% dari produksi total batu bara negara ini.
3. Amerika Serikat (702.3 Juta Ton)
Amerika Serikat merupakan negara dengan produksi batu bara terbesar di benua Amerika dan ke tiga di dunia. Pada tahun 2018, Amerika memproduksi sekitar 702 juta ton batu bara, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.
Batu bara memegang peranan yang cukup penting dalam ranah energi di Amerika Serikat. Tercatat, listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara menyumbang hampir 37% dari total produksi listrik nasional.
Mayoritas batu bara yang diproduksi Amerika Serikat dikonsumsi secara domestik. Tercatat bahwa Amerika hanya mengekspor 56 juta ton batu bara pada tahun 2016. Namun, jumlah ini diprediksi akan naik seiring dengan beralihnya Amerika dari pembangkit listrik tenaga batu bara yang kotor ke gas alam atau energi terbarukan lainnya yang lebih bersih.
2. India (716 Juta Ton)
India merupakan negara dengan produksi batu bara terbesar kedua setelah China. Pada tahun 2018, India memproduksi sekitar 716 juta ton batu bara untuk kebutuhan domestik dan luar negri.
Namun, kenyataannya, kebutuhan batu bara domestik India lebih besar dibandingkan dengan kemampuan produksinya. Oleh karena itu, hampir semua batu bara yang diproduksi India digunakan oleh pasar domestik. India pun harus mengimpor batu bara dalam jumlah banyak untuk menyokong pertumbuhan ekonominya yang pesat.
1. China (3523.2 Juta Ton)
Selama tiga dekade terakhir, China merupakan produsen batu bara terbesar di dunia. Pada tahun 2018, China memproduksi 3,52 milyar ton batu bara, sebuah jumlah yang sangat fantastis jika kita bandingkan dengan India yang berada pada peringkat dua.
Meskipun memiliki produksi batu bara yang sangat tinggi, China juga merupakan pengimpor batu bara terbesar di dunia. Hal ini terjadi lantaran tambang-tambang di China tidak mampu memenuhi kebutuhan domestiknya. Kebutuhan batu bara domestik China sangatlah besar, selain karena pertumbuhan ekonominya yang cepat, China juga melakukan industrialisasi dan pelistrikan besar-besaran pada daerah rural.
Diketahui bahwa China menggunakan setengah dari batu bara yang diproduksi dan diimpornya untuk pembangkitan listrik. Meskipun China memiliki banyak pembangkit listrik tenaga air, persentase energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit batu bara masih tinggi, yaitu sekitar 80%.
Sumber: British Petroleum, Statistical Review of World Energy
- Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Karya Sastra - Januari 28, 2021
- Kalimat Persuasif: Pengertian, Ciri, Fungsi, dan Jenisnya - Januari 27, 2021
- Surat Izin Sakit: Cara Menulis yang Benar beserta Contohnya - Januari 27, 2021