Elemen Perkotaan Menurut 3 Ahli

Diposting pada

Suatu kota memiliki elemen-elemen tertentu yang membuatnya unik dibandingkan kota lain. Elemen-elemen ini merupakan penyusun dasar dari kota tersebut. Semua sifat fisik dan sosial suatu kota bergantung pada komposisi elemen ini. Apa saja elemen tersebut? simak penjelasan dari Doxiadis, Patrick Geddes, dan Kevin Lynch dibawah ini

Menurut Doxiadis

5 Elemen Perkotaan Doxiadis

Doxiadis, dalam bukunya ekistics membagi elemen perkotaan menjadi 5 unsur yang saling berkaitan yaitu

  • Antropos (manusia)

Manusia, menurut Doxiadis merupakan pemain sentral dalam perkotaan, tanpa adanya manusia, perkotaan tidak akan terbentuk. Perkotaan dan wilayah terbangunnya berkembang sesuai dengan keperluan dan kemauan manusia yang tinggal di wilayah tersebut.

  • Nature (alam)

Faktor alam seperti iklim, vegetasi arah angin, dan topografi sangat penting dalam menentukan perkembangan sebuah kota, selain mempengaruhi secara fisik, ia juga dapat mempengaruhi secara sosial penduduk kota tersebut. Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai aspek fisik suatu kota, dapat dilihat di aspek kota.

  • Shells (ruang)

Ruang spasial, atau shells merupakan lahan tempat sebuah kota berada. Dari namanya sendiri kita sudah tahu bahwa tanpa adanya cukup ruang, tidak mungkin ada kota. Kecuali jika anda ingin membangun kota bawah tanah, atau kota vertical.

  • Network (jaringan)

Jaringan yang dimaksud disini adalah apapun yang menghubungkan suatu tempat dengan tempat yang lainnya. Contoh jaringan adalah transportasi seperti jalan raya dan jalan setapak, mereka dapat mempengaruhi bentuk kota karena pergerakan dalam kota tersebut tergantung kepada jaringan-jaringan transportasi yang sudah ada, cukup sulit dan mahal membuat jaringan transportasi baru, sehingga kota-kota berkembang sesuai dengan jalur transportasi yang sudah ada.

Contoh perkembangan yang dipengaruhi oleh jaringan adalah perkembangan kota sektoral menurut Hoyt. Selain itu, sekarang juga telah ada konsep transit oriented development yang mempengaruhi harga tanah dan kepadatan penduduk disekitarnya.

  • Society (masyarakat)

Faktor masyarakat juga berperan penting dalam perkotaan. Masyarakat merupakan aglomerasi dari unsur-unsur manusia, dengan adanya masyarakat, individu-individu antropos tersebut mampu melakukan perubahan. Contoh dari dampak masyarakat terhadap struktur kota adalah model-model kota Burgess, Hoyt, dan Harris-Ullman.

 

Menurut Patrick Geddes

Pendekatan Place Work Folk Patrick Geddes

Patrick Geddes mensimplifikasi elemen perkotaan menjadi 3 aspek yang menurutnya paling dasar dan paling penting untuk ada di suatu kota, ia memodifikasi teori sosiolog Prancis Le Play yang berbuny “Place, Work, Family” menjadi place, work, folk.

  • Place

Menurut Geddes, place adalah lokasi dimana seseorang hidup dan menetap. Setiap kota harus mempunyai place bagi penduduknya untuk tinggal. Tanpa adanya place, orang tidak mungkin tinggal di kota tersebut, sehingga mereka terpaksa tinggal di jalan-jalan dan menjadi squatter, atau bermigrasi mencari pemukiman lain yang dapat menjanjikan mereka kehidupan yang lebih baik, contoh nyata dari ini adalah migran-migran dari timur tengah yang terpaksa berpindah ke Eropa dan Turki dikarenakan rumah mereka hancur oleh konflik bersenjata.

  • Work

Work dapat diartikan sebagai pekerjaan. Tanpa adanya pekerjaan, seseorang tidak akan mau tinggal di suatu tempat, mereka membutuhkan sesuatu yang dapat menyibukkan diri, dan memberikan pendapatan agar mereka dapat hidup dengan layak. Oleh karena itu, semua kota memerlukan adanya lapangan pekerjaan, dan pekerjaan yang dapat dilakukan.

  • Folk

Folk atau manusia dan masyarakat dianggap Geddes sebagai unsur penting perkotaan. Kedua unsur sebelumnya yaitu work dan place tidak aka nada gunanya jika tidak ada penduduk yang mau tinggal di kota tersebut. Penduduk menjadi penggerak utama dari setiap kota yang ada di dunia, karena hingga saat ini, belum ada kota yang sepenuhnya automatis, dan dapat berjalan sendiri tanpa intervensi manusia. Contoh nyata dari kota yang memiliki place dan work tetapi tidak memiliki folk adalah kota-kota boomtown China yang dibangun untuk mengakomodasi urbanisasi besar-besaran rakyatnya, tetapi kesalahan dalam perhitungan dan overestimasi membuat mereka menjadi kota-kota hantu yang terbengkalai.

 

Menurut Kevin Lynch

Teori Desain Kevin Lynch

Kevin Lynch membuat terobosan baru dalam mendefinisikan elemen perkotaan, ia membaginya menjadi 5 unsur, namun semua unsur tersebut terkait dengan fenomena keruangan, karena menurutnya fenonema keruangan merupakan bentuk representasi dari fenomena sosial masyarakat. Kelima unsur tersebut adalah

  • Path

Path merupakan jalur transportasi seperti jalan raya, rute pedestrian, jalan setapak, dan rute-rute lainnya yang menunjang pergerakan manusia dan barang dalam suatu kota. Menurut Lynch, path merupakan elemen yang dominan di kota-kota, dengan elemen-elemen lainnya tersebar mengikuti pola dari path yang sudah ada.

  • Node

Nodes merupakan tempat strategis dalam suatu kota. Tempat ini merupakan pemusatan dari berbagai elemen sehingga pengunjung dapat mengakses tempat atau elemen lain yang terhubung dengan node ini. Contohnya adalah pusat kota, daerah persimpangan, dan alun-alun.

  • Landmark

Landmark merupakan obyek yang menjadi jangkar (anchor) dari suatu daerah. Bentuknya yang unik dan mudah diingat dapat membantu orang untuk bernavigasi dalam kota, sehingga tidak salah jalan. Contoh navigasi menggunakan landmark yang sering kita dengar adalah “Belok kiri sehabis patung polisi” atau “Awas di deket simpang dago ada razia” mereka menggunakan landmark patung polisi dan simpang Dago untuk melabeli suatu tempat, dan tanpa harus menyebut lokasi absolutnya, seperti alamat, orang-orang sudah tahu dimana lokasi kedua obyek tersebut, karena mereka adalah landmark.

  • District

District ini umumnya memiliki area yang cukup besar dan diisi dengan obyek-obyek yang memiliki karakteristik mirip sehingga dikelompokkan menjadi satu area yang sama. Ketika memasuki suatu district, pengunjung akan dapat merasakan perubahan. Contoh untuk district ini adalah Chinatown, little India, kota tua, atau kelompok-kelompok tematis lainnya.

  • Edge

Edge merupakan pembatas antara satu region dengan region lainnya. Ia dapat berupa pembatas keras seperti pagar, sungai, atau rel kereta, ataupun pembatas halus seperti persepsi masyarakat, harga tanah, atau kondisi sosioekonomi sekitar.

 

Referensi

Doxiadis. (1968). Ekistics

Lynch, Kevin. (1960). The Image of the City.

W.A Howard. (1969). Ekistics

Wikipedia.

DAB525 – Architecture in the city.

Iqbal Hakim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *