Cerita Rakyat: Pengertian, Jenis, Unsur, dan Ciri-Ciri

Diposting pada

Cerita rakyat adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang berbentuk sastra tertulis dan mengandung nilai-nilai kesusilaan serta norma yang berlaku di masyarakat tersebut.

Tidak jarang, cerita rakyat juga mencoba untuk menjelaskan hal-hal yang ada di suatu wilayah secara historis ataupun mistis.

Karena cerita rakyat merupakan salah satu karya budaya yang sangat penting dan bermanfaat, maka sudah pasti kita harus mempelajari cerita-cerita ini.

Pengertian Cerita Rakyat

Cerita rakyat adalah cerita yang menceritakan asal muasal suatu legenda pada wilayah tertentu. Selain itu, cerita ini juga sarat akan nilai moral dan pelajaran-pelajaran.

Setiap wilayah dan kebudayaan memiliki cerita rakyatnya tersendiri yang sarat akan nilai-nilai pembelajaran serta populerisasi cerita sejarah yang ada pada kebudayaan/wilayah tersebut.

Umumnya, cerita jenis ini berasal dari budaya dan juga mitos-mitos yang muncul dalam suatu kelompok masyarakat di tempat tersebut.

Cerita rakyat merupakan bagian dari dongeng atau cerita fiksi yang tidak nyata. Kisah tersebut ditransmisikan dalam bentuk lisan dari kelompok masyarakat itu sendiri.

Oleh karena itu, cerita rakyat sering dianggap sebagai pelecehan verbal karena penulisnya yang tidak dikenal atau anonim

 

Fungsi Cerita Rakyat

Fungsi cerita rakyat

Cerita rakyat memiliki fungsi utama untuk menyampaikan nilai-nilai penting serta untuk menghibur pembacanya. Selain itu, fungsi dari cerita ini antara lain adalah

  • Fungsi Hiburan
  • Fungsi Pendidikan
  • Fungsi Solidaritas
  • Fungsi Sosial Budaya

Agar kalian lebih paham, akan dibahas secara lebih rinci fungsi-fungsinya dibawah ini

Fungsi Hiburan

Cerita rakyat memiliki fungsi hiburan yaitu untuk menghibur pembacanya dan juga untuk memicu daya imajinasi dari pembaca-pembacanya.

Hal ini terjadi karena cerita rakyat sering membahas mengenai mitos, legenda, dongeng, serta kisah-kisah pahlawan yang tentu saja sangat menghibur dan seru ceritanya.

 

Fungsi Pendidikan

Selain sebagai wahana hiburan, cerita rakyat juga berperan sebagai wadah pendidikan untuk menurunkan nilai-nilai moral dan norma kesusilaan yang ada di wilayah tertentu ke generasi selanjutnya.

Harapannya, penyampaian yang menyenangkan dan jenaka ini dapat meningkatkan ketersampaian nilai-nilai ini.

 

Memperkuat Solidaritas

Cerita rakyat juga mampu memperkuat solidaritas antar masyarakat yang tinggal di suatu wilayah atau tergabung dalam suatu budaya tertentu.

Hal ini terjadi karena cerita rakyat pada dasarnya adalah kristalisasi dari budaya-budaya serta nilai-nilai yang berlaku di wilayah tersebut. Harapannya, metode cerita ini dapat menjadi pemersatu bangsa.

 

Memperkuat Nilai Sosial Budaya

Cerita rakyat juga memiliki fungsi untuk memperkuat nilai sosial budaya yang ada pada masyarakat. Karena di dalam cerita rakyat mengandung kisah, etika serta pengajaran moral yang bisa disampaikan kepada masyarakat.

Ketika orang-orang mendengar dan menikmati cerita ini, maka nilai-nilai tersebut akan diperkuat dan dilestarikan ke generasi-generasi yang akan datang.

 

Ciri-Ciri Cerita Rakyat

Ciri-ciri cerita rakyat

Senada dengan cerita-cerita lainnya, terdapat keunikan tertentu yang membedakan cerita rakyat dengan cerita lainnya. Ciri-ciri dari cerita rakyat antara lain adalah

  • Ditransmisikan dari generasi ke generasi
  • Terdapat nilai-nilai yang berharga dan layak dilestarikan
  • Memiliki sifat tradisional dan kental unsur kebudayaanya
  • Memiliki banyak variasi dan versi cerita
  • Klise dalam bentuk atau cara pengungkapan
  • Umumnya bersifat anonim dan tidak diketahui siapa yang menulis atau membuatnya pertama kali
  • Umumnya disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut antar masyarakat dan antar generasi

Cerita rakyat tidak harus memiliki semua ciri-ciri diatas, tetapi, semakin banyak ciri-ciri yang terpenuhi, maka semakin mirip cerita tersebut dengan teks cerita yang dianggap sebagai cerita rakyat.

 

Jenis-Jenis Cerita Rakyat

Jenis cerita rakyat

Terdapat banyak jenis cerita rakyat yang ada dalam dunia kesastraan Indonesia. Jenis-jenis tersebut antara lain adalah

  • Legenda
  • Mitos
  • Dongeng

Agar kalian lebih paham jenis-jenis cerita tersebut, akan dijelaskan secara lebih detail dibawah ini

Legenda

Seperti namanya, cerita asal usul atau legenda adalah jenis cerita rakyat yang menceritakan mengenai asal usul sebuah daerah atau objek tertentu. Disini pun dibahas bagaimana sejarah pembentukan, kisah masa lalu hingga sejarah dari objek-objek yang kita kenal sekarang.

Meskipun menceritakan asal usul dan juga kejadian-kejadian di masa lalu, cerita legenda tidak dianggap suci oleh masyarakat setempat.

Legenda pun banyak diperankan oleh manusia biasa, namun memiliki kekuatan hebat dan sifat yang luar biasa. Tidak jarang, mereka juga dibantu oleh makhluk ghaib ataupun binatang.

 

Mitos

Mitos adalah cerita rakyat yang dianggap pernah terjadi di masa lalu serta dianggap suci oleh masyarakat yang menuturkan cerita tersebut.

Umumnya, cerita jenis ini diisi oleh tokoh-tokoh hebat seperti dewa, setengah-dewa, ataupun manusia suci lainnya yang memiliki kekuatan hebat.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada cerita mitos umumnya melibatkan kekuatan ghaib dan luar biasa. Latar nya pun terkadang bukan berada di dunia ini, tetapi pada alam lain ataupun dunia lain.

 

Dongeng

Dongeng pada dasarnya adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi oleh para penutur ceritanya.

Kisah ini tidak terkait oleh tempat ataupun waktu, sehingga dapat terjadi di masa kini ataupun di masa lalu serta dapat terjadi dimana saja, baik di dunia kita maupun dunia imajinasi lainnya.

 

Macam-Macam Cerita Rakyat

Macam cerita rakyat

Cerita rakyat terbagi kedalam 3 jenis seperti yang sudah dijelaskan diatas. Namun, terdapat berbagai macam cerita rakyat yang dibentuk dan diceritakan seiring dengan berkembangnya suatu kebudayaan.

Macam-macam cerita rakyat yang sering diceritakan oleh masyarakat antara lain adalah

  • Sage
  • Legenda
  • Fabel
  • Mite
  • Jenaka
  • Paralel
  • Parabel
  • Cerita terbingkai
  • Epos
  • Hikayat

Agar kalian lebih paham, akan dijelaskan secara lebih lanjut macam-macam cerita rakyat tersebut dibawah ini

Sage

Cerita berjenis sage adalah cerita-cerita rakyat yang dituturkan berdasarkan cerita sejarah asli namun dicampurkan dengan unsur-unsur fantasi.

Karena didasari cerita sejarah asli, banyak fenomena yang diceritakan di sage dapat kita pelajar juga pada pelajaran sejarah.

Contoh dari cerita berjenis sage adalah Ciung Wanara, Roro Jonggrang, Darmawulan, dan Syariah Melayung.

 

Legenda

Cerita legenda merupakan cerita rakyat yang menjelaskan mengenai asal usul suatu budaya, wilayah, atau kebiasaan yang ada di suatu tempat.

Meskipun mencoba menjelaskan mengenai sejarah suatu tempat atau kebudayaan tertentu, banyak cerita legenda yang memanfaatkan unsur fantasi dan mitos tertentu.

Oleh karena itu, cerita legenda sulit untuk digunakan sebagai referensi dalam penelitian sejarah.

Contoh dari cerita legenda adalah Tangkuban Perahu, Malin Kundang, dongeng Batok, dongeng Banyuwangi, dongeng Rawa Pening, serta Sangkuriang.

 

Fabel

Fabel merupakan jenis cerita rakyat yang menggunakan elemen-elemen binatang sebagai tokoh tokoh yang terlibat dalam ceritanya. Disini, binantang-binatangnya memiliki sifat dan perilaku yang menyerupai manusia.

Oleh karena itu, meskipun memiliki karakter non-manusia, cerita fabel masih dapat menyentuh para pembacanya.

Umumnya, cerita fabel ini memiliki pesan moral ataupun pelajaran-pelajaran tertentu yang disampaikan secara santai dan menyenangkan dalam alur ceritanya.

Contoh dari cerita fabel yang sering kita dengar dan nikmati antara lain adalah Si Kancil, Kancil dan Buaya, Semut dan Gajah, serta Kancil dan Harimau.

 

Mite

Mite merupakan cerita rakyat yang berhubungan erat dengan hal-hal ghaib, baik itu benda-benda yang bersifat ghaib ataupun bagi dewa dan dewi yang dianggap ada dalam dunia manusia.

Contoh dari cerita mite ini adalah Nyi Roro Kidul, Jaka Tarub, Dewi Sri, serta Hikayat sang Borma.

 

Jenaka

Cerita jenaka adalah cerita yang memiliki elemen-elemen komedi dan berfungsi untuk menghibur para pembacanya. Oleh karena itu, cerita jenaka umumnya mengandung banyak lelucon dan hal-hal lain yang dianggap lucu.

Karena ceritanya sangat ringan dan juga bersifat menghibur, cerita jenaka merupakan salah satu cerita rakyat yang sangat populer dan disukai masyarakat.

Contoh cerita jenaka yang cukup terkenal antara lain adalah Pak Kodok, Lebai Malang, Pak Belalang, dan Pak Pender.

 

Pararel

Cerita pararel adalah cerita rakyat yang diisi oleh tokoh-tokoh manusia serta hewan-hewan.

Sesuai dengan namanya, cerita pararel ini umumnya memiliki kemiripan atau paralel terhadap hal-hal yang ada dan terjadi pada kehidupan sehari hari manusia.

Contoh dari cerita pararel antara lain adalah Anjing yang Loba, Hikayat Mahabrata, Hikayat Ramayana, serta Semut dan Belalang

 

Parabel

Parabel adalah cerita rakyat mencoba untuk menyampaikan suatu pelajaran atau nilai moral tertentu dengan menggunakan perbandingan dan pengumpamaan.

Senada dengan pararel, parabel juga mencoba untuk menunjukkan bahwa pelajaran yang ada pada ceritanya dapat diterapkan pada dunia nyata.

Umumnya, cerita parabel ini digunakan dalam rangka menyampaikan nilai atau pelajaran tertentu kepada orang-orang. Oleh karena itu, cerita jenis ini banyak dilihat dalam kisah-kisah keagamaan dan pelajaran moral.

Contoh dari cerita parabel adalah kisah sepasang Selop, Hakim yang Adil, dan Kesombongan Pemuda Jago Panah.

 

Cerita Terbingkai

Cerita terbingkai adalah cerita yang didalamnya terdapat lagi cerita-cerita yang lain.

Cerita ini dapat berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dengan cerita utamanya. Namun, semua cerita tersebut harus mendukung dan ada hubungannya dengan cerita utamanya.

Contoh paling terkenal dari cerita terbingkai ini adalah cerita 1001 malam dari timur tengah.

 

Epos

Epos merupakan cerita rakyat yang bertemakan kepahlawanan dan juga keberanian dari tokoh-tokoh utamanya.

Umumnya, cerita rakyat jenis ini bertujuan untuk mengajarkan keberanian, kepahlawanan, serta nilai-nilai luhur lainnya kepada generasi muda dan menginspirasi mereka.

Contoh dari epos yang cukup terkenal adalah Mahabaratha, Ramayana, Jason and the Argonauts, serta kisah pasukan Sparta di Thermopylae.

 

Hikayat

Hikayat merupakan cerita rakyat yang menjelaskan mengenai kehidupan bangsawan, keluarga istana, tokoh hebat, ataupun orang terkenal pada zaman dahulu kala.

Umumnya, cerita-cerita ini mengandung unsur fantasi dan mitos tertentu seperti sihir, mukjizat, jin, ataupun hal-hal lainnya yang tidak masuk akal.

Contoh cerita hikayat yang terkenal antara lain adalah Hikayat Abu Nawas, dan Hikayat Panji Semirang.

 

Unsur-Unsur Cerita Rakyat

Unsur-unsur cerita rakyat

Cerita rakyat, sama dengan cerita-cerita lain pada umumnya memiliki unsur tertentu yang harus ada dalam ceritanya.

Unsur-unsur ini berguna untuk menghasilkan cerita yang mudah dipahami oleh para pembacanya serta mampu mencapai tujuan-tujuan penulisannya dengan baik.

Secara umum, unsur cerita dibagi menjadi dua yaitu

Agar kalian lebih paham, akan dibahas secara lebih lanjut kedua unsur ini dalam penulisan cerita rakyat.

Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Cerita Rakyat

Unsur intrinsik merupakan unsur yang mendukung sebuah drama. Bisa dikatakan, unsur ini merupakan komponen penting hingga menjadi sebuah drama.

Secara umum, unsur instrinsik yang ada dalam cerita rakyat antara lain adalah

  • Tema
  • Latar
  • Tokoh
  • Alur
  • Sudut Pandang
  • Amanat
  • Gaya Bahasa

Tema

Tema adalah inti persoalan sebagai bagian dasar dalam sebuah cerita yang disajikan. Oleh karena itu, sebelum membentuk sebuah cerita harus menentukan tema pada awal cerita.

Tema cerita ini menjadi nyawa dan intisari dari sebuah cerita rakyat. Tema yang bagus akan mampu membawa sebuah cerita menjadi cerita yang berkualitas.

Umumnya, tema-tema cerita yang diangkat dalam cerita rakyat umumnya mengandung elemen pengalaman pribadi, kekuatan alam, misteri, hewan-hewan, sejarah, dan faktor mistis.

 

Latar

Latar merupakan informasi yang melatari atau menjadi background dari kisah yang sedang diceritakan.

Secara umum, latar ini melingkupi latar waktu, latar suasana, serta latar tempat.

Pemilihan latar yang berkualitas dapat membuat sebuah cerita menjadi terkesan lebih nyata dan menyenangkan untuk dibaca bagi para pembacanya.

Latar Tempat

Latar ini menjelaskan mengenai lokasi dimana kisah yang sedang diceritakan terjadi. Latar tempat dapat dijelaskan secara luas seperti letak negara atau provinsi, atau secara sempit misalnya kamar, sekolah, atau ruang tamu.

Latar Waktu

Latar waktu merupakan saat dimana peristiwa-peristiwa yang ada dalam kisah tersebut terjadi. Contoh dari latar waktu antara lain adalah pagi, sore atau malam hari.

Waktu juga bisa ditunjukkan dengan simbolisme misalnya ketika matahari terbenam atau terbit, ketika cahaya pertama muncul di ufuk timur, dan sejenisnya.

Latar Suasana

Latar suasana merupakan informasi yang menyebutkan suasana yang ada dalam kisah yang sedang diceritakan. Contohnya adalah rakyat yang hidup dalam damai, sejahtera, atau dalam ketakutan terhadap pemimpin mereka.

Pemilihan latar suasana yang baik sangat penting untuk memperkuat kesan yang ditimbulkan pada babak orientasi suatu cerita.

 

Tokoh

Tokoh adalah elemen yang sangat penting karena mereka merupakan aktor-aktor utama dalam kisah yang sedang diceritakan.

Umumnya, agar pembaca dapat memahami mengapa suatu tokoh melakukan suatu hal, pola perilaku dan watak mereka dijelaskan secara detail dalam suatu cerita baik secara langsung ataupun secara tersirat.

Penggambaran tokoh-tokoh ini dinamakan sebagai penokohan, atau pemberian konteks dan warna tertentu pada setiap tokoh.

Secara umum, terdapat 2 fungsi tokoh yang ada dalam suatu cerita yang antara lain adalah

  • Antagonis adalah tokoh yang dianggap jahat atau justru menimbulkan konflik dalam suatu cerita. Umumnya, tokoh antagonis ini menjadi lawan utama dari protagonis.
  • Protagonis adalah tokoh yang dianggap baik dan memiliki sifat-sifat baik dalam suatu cerita. Umumnya tokoh protagonis menjadi pahlawan dalam cerita tersebut.

Pemilihan tokoh dan penokohan yang baik mampu membuat suatu cerita menjadi menarik untuk dibaca dan dinikmati oleh para pembacanya.

 

Alur

Alur adalah runtutan kejadian-kejadian yang ketika digabungkan akan menjadi sebuah cerita rakyat yang utuh.

Umumnya, alur cerita melingkupi lima rangkaian peristiwa berupa pembukaan, pengembangan kisah, pertentangan atau konflik, rekonsiliasi, hingga penyelesaian kisah.

Terdapat 3 jenis alur yang kerap digunakan oleh penulis-penulis dalam mengembangkan suatu cerita yang antara lain adalah

  • Alur mundur menceritakan cerita dari akhir ke awal. Umumnya, cerita-cerita seperti ini merupakan cerita yang diceritakan kembali oleh seseorang.
  • Alur maju menceritakan kisah dari awal ke akhir secara runut. Artinya, peristiwa yang diceriakan mulai dari awal mula masalah hingga penyelesaiannya. Alur ini merupakan salah satu alur yang paling sering digunakan oleh penulis cerita karena mudah dipahami.
  • Alur gabungan adalah gabungan dari alur mundur serta alur maju dalam sebuah cerita. Ketika menggunakan perjalanan waktu misalnya dalam cerita fiksi sains, maka alur ini akan digunakan. Contohnya adalah back to the future dan Avengers Endgame.

Pembuatan alur cerita yang berkualitas dan saling berhubungan sangat penting untuk membantu pembaca memahami apa yang sedang diceritakan oleh penulisnya.

 

Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara penulis dalam menempatkan dirinya di dalam sebuah kisah untuk disampaikan kepada pembaca. Dengan kata lain, sudut pandang atau posisi penulis saat menyampaikan cerita.

Secara umum, terdapat 3 jenis sudut pandang yang kerap digunakan oleh penulis

  • Sudut pandang orang pertama adalah ketika penulis menjadi tokoh utama dalam kisah tersebut. Umumnya, penulis akan menggunakan kata Aku
  • Sudut pandang orang kedua adalah ketika pembaca yang dianggap sebagai tokoh utama dalam kisah tersebut. Umumnya, penulis akan menggunakan kata Kamu
  • Sudut pandang orang ketiga, adalah ketika penulis dan pembaca tidak secara langsung terlibat dalam kisah tersebut. Ia hanya menulis dan mendeskripsikan tokoh yang ada di dalamnya dengan menggunakan kata Dia ataupun Mereka

Penggunaan sudut pandang yang baik dapat meningkatkan kualitas cerita serta membuat pembaca lebih menikmati ceritanya.

 

Amanat

Amanat atau pesan moral adalah nilai yang terkandung di dalam cerita tersebut, agar disampaikan kepada pembaca dan mendapatkan pelajaran di dalamnya.

Seperti yang kita ketahui, cerita rakyat kerap bertujuan untuk menyampaikan nilai kesusilaan atau nilai moral tertentu. Oleh karena itu, aspek amanat merupakan salah satu unsur intrinsik yang sangat penting dalam penulisan serta interpretasi cerita-cerita rakyat.

 

Majas

Majas atau gaya bahasa merupakan metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam menceritakan kisah tersebut.

Penggunaan majas yang tepat dapat membuat cerita yang ditulis menjadi lebih menarik dan memudahkan para pembacanya dalam memahami apa yang sedang diceritakan oleh penulis.

Contoh majas yang sering digunakan antara lain adalah majas metonimia, majas simile, majas hiperbola, majas metafora, dan majas personifikasi.

 

Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Cerita Rakyat

Unsur ekstrinsik adalah seluruh faktor luar yang memberikan pengaruh terhadap penulisan sebuah karya sastra.

Unsur-unsur ekstrinsik yang dianggap dapat mempengaruhi penulisan sebuah cerita antara lain adalah

  • Budaya dan nilai-nilai yang dianut
  • Tingkat pendidikan
  • Kondisi sosial di masyarakat
  • Agama serta keyakinan
  • Kondisi politik
  • Ekonomi
  • Hukum

Unsur-unsur ekstrinsik ini sangat mempengaruhi penulisan dan juga konteks dimana cerita tersebut ditulis oleh penulis serta bagaimana cerita tersebut dibaca oleh pembacanya.

 

Contoh Cerita Rakyat

Contoh cerita rakyat

Agar kalian lebih paham mengenai cerita rakyat, berikut ini kita akan memberikan 2 contoh cerita rakyat yang cukup terkenal.

Cerita Rakyat Malin Kundang

Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga itu mempunyai seorang anak yang diberi nama Malin Kundang.

Karena kondisi keluarga mereka sangat memprihatinkan, maka ayah malin memutuskan untuk pergi ke negeri seberang.

Besar harapan malin dan ibunya, suatu hari nanti ayahnya pulang dengan membawa uang banyak yang nantinya dapat untuk membeli keperluan sehari-hari.

Setelah berbulan-bulan lamanya ternyata ayah malin tidak kunjung datang, dan akhirnya pupuslah harapan Malin Kundang dan ibunya.

Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya.

Akhirnya Malin Kundang ikut berlayar bersama dengan seorang nahkoda kapal dagang di kampung halamannya yang sudah sukses.

Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Malin belajar dengan tekun tentang perkapalan pada teman-temannya yang lebih berpengalaman, dan akhirnya dia sangat mahir dalam hal perkapalan.

Banyak pulau sudah dikunjunginya, sampai dengan suatu hari di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. 

Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut.

Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.

Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai.

Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya.

Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya.

Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.

Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak.

Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.

Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang.

“Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. “Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata Malin Kundang pada ibunya.

Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. “Wanita itu ibumu?”, Tanya istri Malin Kundang. “Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku”, sahut Malin kepada istrinya.

Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka.

Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”.

Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang.

Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Sekarang batu karang tersebut dipercaya masih ada.

 

Cerita Rakyat Keong Mas

Seorang raja memiliki dua orang putri yang sangat cantik jelita. Nama dari kedua putri tersebut adalah Candra Kirana dan Dewi Galuh.

Tetapi, perangai dari kedua putri tersebut sangatlah berbeda, Candra Kirana yang mempunyai sifat sangat baik dan saudaranya yang mempunyai sifat yang sangat angkuh.

Pada suatu hari sang raja memberitahukan kepada seorang pangerang tampan yang bernama Inu kertapati yang melamar sang Candra kirana.

mendengar hal tersebut maka timbula rasa iri dengki dari sang saudaranya yaitu Dewi Galuh.

Karena hal tersebut Dewi Galuh langsung menemui seorang penyihir untuk mengubah saudaranya menjadi seekor keong.

Penyihir tersebut akhirnya berhasil untuk mengubah Candra Kirana menjadi seekor keonglalu dibuanglah ke sungai.

Sihir tersebut akan hilang atau bisa berubah menjadi manusia kembali jika sang keong bisa menemukan cinta sejatinya. Kemudian keong mas ditemukan oleh seorang nenek yang sedang menjaring ikan di sungai membawa keong kembali kerumah.

Keesokan harinya sang nenek kembali menjaring ikan seperti hari-hari biasanya, dan pada saat pulang sang nenek melihat banyak hidangan yang lezat dimeja.

Tidak hanya itu Rumahnya juga sudah bersih mengkilap . Lalu kejadian tersebut terulang sampai beberapa kali sehingga membuat sang nenek menjadi penasaran.

Beberapa hari kemudian sang nenek berpura-pura untuk berangkat menjaring ikan disungai tetapi kembali kerumah untuk dalam waktu yang sebentar.

Ternyata nenek melihat sang keong yang melakukan hal tersebut semuanya yaitu keong mas jelmaan dari seorang putri yang cantik jelita yang pada beberapa hari yang lalu ditemukanya disungai.

Dari situ maka Candra Kirana menceritakan semua yang terjadi dalam dirinya sampai menjadi seekor keong mas.

Karena sudah beberapa har tidak ada kabar dari sang Candra Kirana maka sang pangeran pun khawatir dan tidak tingga diam langsung mencarinya.

Sang pangeran mencarinya tanpa lelah sampai masuk kepelosok desa. Hingga pada suatu hari sang pangeran sangat kelelahan dan sangat kehausan maka sang pangeran masuk kedalam salah satu rumah warga untuk meminta minum.

Saat masuk sang pangeranpun sangat terkejut karena melihat sang Candra Kirana didalam sana. Pada waktu itu juga kutukan dari sang penyihir langsung menghilang.

Lalu sang pangeranpun membawa Candra Kirana dan sang nenek ke kerajaan.

Dewi Galuh dan sang penyihirpun lalu mendapatkan hukumannya. Candra Kirana inu Kertapati lalu menikah dan bahagia selama-lamanya.

Kita tidak boleh iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain merupakan pesan yang terkandung dialam teks cerita rakyat yang berjudul keong mas tersebut.

Karena rasa iri itu tidak baik dan bisa membuat orang lain untuk melakukan apa saja. Oleh karena itu hal tersebut bisa saja merugikan orang lain dan juga diri-sendiri pada akhirnya

Iqbal Hakim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *