Kita sering menggunakan kalimat iklim dan cuaca secara bergantian. Tidak sedikit yang menganggap bahwa iklim dan cuaca adalah sebuah kata yang sama. Namun, apakah benar begitu?
Ternyata tidak! Iklim dan cuaca adalah dua kata yang memiliki makna berbeda. Kedua kata ini menjelaskan hal yang sebenarnya cukup mirip, lokasinya juga sama yaitu di atmosfer, namun terdapat beberapa perbedaan yang mendasar.
Sebelum mengetahui apa perbedaan antara iklim dengan cuaca, kita perlu mengetahui terlebih dahulu definisi kedua istilah ini.
Daftar Isi
Iklim
Iklim menjelaskan mengenai kondisi cuaca rata-rata suatu wilayah dalam rentang waktu yang lama. Rentang waktu yang umum digunakan dalam menentukan iklim adalah 30 tahun. Lebih sedikit dari itu, maka data dianggap kurang akurat untuk menggambarkan kondisi iklim.
Karena rentang waktunya yang lama, iklim dapat memberikan gambaran umum mengenai kondisi cuaca suatu wilayah.
Cuaca
Cuaca menjelaskan mengenai kondisi atmosfer, lebih tepatnya troposfer, pada saat ini. Cuaca umumnya hanya berlangsung kurang dari 24 jam, jarang terdapat fenomena cuaca yang lebih lama dari 24 jam.
Cuaca sering kali tidak stabil dan berubah ubah seiring dengan perubahan unsur cuaca yang mempengaruhinya. Cuaca juga sering berubah dari hari ke hari, sehingga diperlukan analisa cepat untuk memprediksinya.
Perbedaan Cuaca dan Iklim
Berdasarkan deskripsi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan utama antara iklim dengan cuaca adalah rentang waktu observasi serta lama fenomenanya.
Masih belum terbayang? Coba bayangkan bahwa iklim adalah apa yang kita harapkan terjadi sedangkan cuaca adalah apa yang sebenarnya terjadi, seperti hujan atau kabut.
Pengetahuan mengenai iklim memungkinkan kita untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada hari tersebut, namun cuaca yang terjadi pada hari itu belum tentu sesuai prediksi.
Agar lebih mengerti, mungkin kita memerlukan contoh, coba bayangkan Amerika Utara, Canada misalnya. Secara iklim, Canada memiliki iklim yang dingin dengan curah hujan yang tidak terlalu tinggi. Namun, ternyata terdapat anomali cuaca yang menyebabkan hawa panas di Amerika Utara atau hujan deras siklonik di Florida. Pada kasus ini, cuaca dan iklim tidak sesuai.
Contoh diatas menunjukkan bahwa memang benar, iklim dapat digunakan untuk memperkirakan cuaca karena ia merupakan nilai rata-rata cuaca harian. Namun, cuaca yang terjadi tidak selalu selaras dengan rata-rata bukan?
Iklim Mencakup Area yang Lebih Luas dari Cuaca?
Banyak yang berangggapan bahwa iklim memiliki cakupan wilayah yang lebih luas dibandingkan cuaca. Jika kita telaah lebih lanjut, asumsi ini sedikit keliru. Tidak semua iklim lebih besar cakupannya dari cuaca dan tidak semua fenomena cuaca cakupannya lebih kecil dari iklim.
Pernahkah kalian mendengar mengenai microclimate (iklim mikro)? Microclimate adalah kondisi iklim pada suatu lokasi yang sangat sempit. Hal ini terjadi karena iklim tersebut sangat dipengaruhi oleh topografi atau faktor lokal lainnya.
Contoh microclimate adalah pada puncak gunung, jurang, serta diatas badan air tertentu. Pada lokasi-lokasi ini, faktor topografi dan faktor lokal lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap iklim.
Pada puncak gunung, keberadaan angin gunung serta faktor ketinggian membuatnya memiliki kondisi cuaca rata-rata yang berbeda dengan wilayah sekitarnya.
Pada jurang, bentuk topografisnya yang unik juga membuatnya memiliki pola cuaca rata-rata yang kerap berbeda dengan wilayah sekitarnya.
Pada wilayah yang berada dekat dengan badan air tertentu, efek dari badan air tersebut dapat membuat cuaca hariannya berbeda dengan wilayah sekitarnya. Contohnya adalah wilayah-wilayah yang berada dekat dengan oasis di timur tengah atau wilayah yang dekat dengan arus hangat/dingin di pinggir pantai.
Review
Coba kita review dulu apa saja perbedaan antara iklim dengan cuaca ya.
Iklim | Cuaca | |
Lama Observasi | 30 Tahun | Tergantung |
Lama Fenomena | Terjadi terus menerus | +- 24 Jam |
Luas | Tidak Tentu | Tidak Tentu |
Nah, sekarang kalau teman kalian bilang cuaca tidak menentu atau perubahan iklim, kalian dapat tahu dengan tepat apa maksud mereka.
Contoh Contoh Fenomena Cuaca dan Iklim
Agar lebih paham perbedaan antara Cuaca dan Iklim, coba perhatikan contoh-contoh dibawah ini.
Contoh Fenomena Cuaca
- Siang ini terjadi hujan
- Pagi ini langitnya sangat cerah
- Pagi ini sangat berawan
- Hati-hati, katanya nanti sore akan ada hujan badai
- Jangan pergi keluar, anginnya lagi kencang
- Di tempat saudaraku sedang ada siklon tropis
- Katanya akan ada angin topan ya?
- Panas sekali hari ini, berbeda dengan hari-hari sebelumnya, apakah ada heatwave ya?
Coba kalian perhatikan kalimat-kalimat diatas, terutama pada bagian yang ditebalkan. Terdapat pola bukan? Fenomena-fenomena cuaca selalu diikuti oleh kata penunjuk waktu yang menandakan bahwa hal tersebut tidak lazim terjadi di wilayah itu, atau jika lazim, tidak terjadi setiap hari/kebiasaan.
Contoh Iklim
- Indonesia terletak di Kathulistiwa sehingga memiliki Iklim Tropis
- Finlandia sangat dekat dengan Kutub Utara sehingga memiliki Iklim Dingin
- Gurun Sahara sangat kering karena ada sirkulasi udara tekanan tinggi
- Negara dengan 4 musim seperti di Eropa dan Amerika Utara memiliki musim salju
- Puncak gunung selalu dingin karena ketinggiannya
Coba kalian perhatikan kalimat-kalimat diatas, tidak ada yang menunjukkan kata waktu karena memang kondisi wilayah tersebut konstan seperti itu. Yang umumnya ada dalam iklim adalah cause-effect atau sebab-akibat.
Perhatikan contoh kalimat pertama, Indonesia yang terletak di daerah kathulistiwa mendapatkan paparan matahari yang sangat tinggi, sehingga memiliki iklim tropis, bukan iklim lainnya.
Setelah belajar, jangan lupa latihan soal teman-teman! Kalian dapat mengunduh berkas soal geografi pada laman soal geografi. Jika ada yang tidak paham, jangan sungkan untuk bertanya di kolom komentar.
- Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Karya Sastra - Januari 28, 2021
- Kalimat Persuasif: Pengertian, Ciri, Fungsi, dan Jenisnya - Januari 27, 2021
- Surat Izin Sakit: Cara Menulis yang Benar beserta Contohnya - Januari 27, 2021