2 Jenis Kegiatan Ekonomi

Diposting pada

Dalam ilmu ekonomi, terdapat dua jenis kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (subsisten) dan kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan (market economy).

Terlepas dari jenis kegiatan ekonomi yang digunakan, terdapat 3 komponen utama dalam kegiatan ekonomi. Komponen tersebut adalah penciptaan barang, penyebarluasan barang, dan pemakaian barang tersebut.

Ekonomi Subsisten

Kegiatan ekonomi subsisten

Ekonomi subsisten adalah sistem ekonomi yang mana kegiatan-kegiatan ekonomi didasarkan pada pemenuhan kebutuhan pribadi. Kegiatan ekonomi ini tidak berfokus untuk menciptakan surplus produksi yang dapat diperdagangkan.

Ekonomi subsisten umumnya berkisar pada aktivitas hunting and gathering, pertanian subsisten, pastoralisme nomadik, serta sistem barter.

Karena pada sistem ini tidak terdapat surplus yang banyak, sistem ekonomi subsisten umumnya memerlukan bantuan dari luar untuk mengembangkan kapasitas ekonominya.

Bantuan ini dapat bersifat bantuan dana ataupun perubahan pada lingkungan sekitar yang berdampak positif pada komunitas-komunitas subsisten.

Sistem ekonomi subsisten umumnya memiliki laju pertumbuhan yang relatif lebih lambat jika dibandingkan dengan ekonomi pasar. Hal ini terjadi karena mereka lebih mementingkan pemenuhan kebutuhan daripada peningkatan produktivitas dan ekspor barang.

Oleh karena itu, komunitas-komunitas subsisten umumnya mempunyai pertumbuhan ekonomi yang lambat dan tingkat perkembangan yang rendah.

Sekarang, jarang sekali kita menemukan negara atau komunitas yang masih menggunakan ekonomi subsisten. Terkecuali, komunitas-komunitas kecil yang terisolasi dari perekonomian dunia.

 

Ekonomi Pasar (Market Economy)

Sistem ekonomi pasar

Ekonomi pasar atau market economy adalah sistem ekonomi yang mana keputusan mengenai kegiatan investasi, produksi, dan distribusi diatur oleh sistem price signals.

Karakteristik utama dari market economy adalah keberadaan faktor pasar yang sangat mempengaruhi alokasi dana dan faktor produksi lainnya.

Sistem ekonomi pasar memiliki banyak jenis, mulai dari yang memiliki regulasi minimal hingga sistem pasar dengan regulasi berat. Semua tergantung konteks pemerintahan serta sosial-budaya yang ada pada negara tersebut.

Market economy memiliki perbedaan mendasar jika dibandingkan dengan planned economy, yaitu pada pengambilan keputusan mengenai faktor produksi dan sistem distribusi kekayaan.

Negara-negara yang menggunakan sistem ekonomi pasar umumnya memiliki laju pertumbuhan yang relatif tinggi. Laju pertumbuhan ini ditopang oleh produktivitas yang terus meningkat serta pembangunan infrastruktur perdagangan antar wilayah yang pesat.

Pertumbuhan yang pesat ini disebabkan oleh terus berkembangnya teknologi dan ilmu yang dimiliki negara tersebut. Perkembangan ilmu dan teknologi ini disokong oleh investasi pada riset yang sangat besar.

Negara-negara ini dapat menyisihkan uang yang banyak untuk biaya riset karena sistem ekonomi pasar menghasilkan surplus yang besar. Oleh karena itu, terbentuklah virtuous cycle dimana ekonomi senantiasa bertumbuh.

Komunitas-komunitas yang menggunakan sistem ekonomi pasar ini umumnya memiliki ketimpangan sosial dan ekonomi yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh ketimpangan gaji serta faktor produksi yang dikontrol oleh segelintir kecil masyarakat.

Oleh karena itu terdapat gagasan-gagasan yang ingin melakukan sentralisasi ekonomi kepada pemerintah. Harapannya, pemerintah dapat mengurangi ketidakmerataan dan mensejahterakan semua orang.

Hal ini kemudian akan bermuara kepada konsep-konsep ekonomi sosialis seperti welfare state ataupun planned economy.

Secara umum, ekonomi pasar ini memiliki 3 prinsip ekonomi yaitu produksi, distribusi dan konsumsi.

Produksi

Produksi merupakan kegiatan yang mengkombinasikan berbagai masukan (input) baik material maupun non material untuk menciptakan sesuatu yang bernilai jual lebih tinggi daripada nilai gabungan material-material penyusunnya.

Semua kegiatan ekonomi baik yang bersifat primer, sekunder, tersier, kuartener, ataupun kuiner masuk dalam ranah produksi karena mereka menciptakan sesuatu yang bernilai dan diinginkan oleh orang lain.

 

Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan untuk memindahkan produk sehingga pengguna (customer) dapat menggunakan produk tersebut. Pergerakan produk dapat dilakukan melewati intermediaries seperti perusahaan distribusi dan broker, atau dilakukan langsung oleh perusahaan yang memproduksi barang tersebut.

 

Konsumsi

Konsumsi merupakan proses dimana para pengguna mengkonsumsi barang yang sudah mereka beli di pasar. Konsumsi merupakan proses ekonomi demand-driven yang mana produk dibeli hanya jika produk tersebut memenuhi kebutuhan dari konsumen.

Iqbal Hakim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *